Diabetes

Angka Kejadian Diabetes Dunia
Menurut laporan WHO, Indonesia menempati urutan ke empat terbesar dari jumlah penderita diabetes melitus dengan prevalensi 8,6% dari jumlah total penduduk sedangkan posisi diatasnya adalah India, China dan Amerika Serikat. WHO juga memprediksi kenaikan jumlah penyandang DM di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030.

Sedangkan untuk Jawa Tengah, pada tahun 2011 prevalensi penyakit diabetes melitus tipe II (tidak tergantung injeksi insulin) mengalami peningkatan sebesar 9,7% dengan prevalensi tertinggi di kota Semarang (Depkes RI, 2011)

Pankreas

Pengertian Diabetes
Menurut Suyono (2007), penyakit diabetes melitus tipe II merupakan penyakit degeneratif yang sangat terkait pola makan. Pola makan merupakan gambaran mengenai macam-macam, jumlah dan komposisi bahan makanan yang dimakan tiap hari oleh seseorang. Gaya hidup perkotaan dengan pola diit yang tinggi lemak, garam, dan gula secara berlebihan mengakibatkan berbagai penyakit termasuk diabetes melitus.

Penelitian yang telah dilakukan di Jepang pada dari tahun 2006 sampai 2011 lalu membuktikan bahwa peningkatan jumlah gerai restoran dengan jumlah peningkatan prevalensi diabetes melitus tipe II berbanding lurus.

Faktor resiko
Selain pola makan, faktor lain yang memberikan andil sangat besar pada prevalensi penyakit diabetes melitus tipe II adalah faktor keturunan atau genetik. Hal ini terbukti pada beberapa penelitian yang telah membuktikan bahwa orang yang memiliki riwayat keluarga menderita DM lebih berisiko daripada orang yang tidak memiliki riwayat DM. Hal ini selaras dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang menunjukkan terjadinya diabetes melitus tipe II akan meningkat dua sampai enam kali lipat jika orang tua atau saudara kandung mengalami penyakit ini, risiko untuk mengalami diabetes tipe II pada kembar identik 75-90%, yang menandakan bahwa faktor genetik (keturunan) berperan sangat penting.

Kurangnya latihan fisik atau olahraga juga merupakan salah satu faktor terjadinya diabetes melitus tipe II. Menurut penelitian yang telah dilakukan di Cina beberapa waktu yang lalu, jika seseorang dalam hidupnya kurang melakukan latihan fisik ataupun olahraga maka cadangan glikogen ataupun lemak akan tetap tersimpan di dalam tubuh, hal inilah yang memicu terjadinya berbagai macam penyakit degenratif salah satu contohnya diabetes melitus tipe II (Yunir dan Soebardi, 2008).

Pencegahan
Sebelum memulai tindakan pencegahan terhadap diabetes, sangat penting untuk mengetahui apa sebenarnya diabetes itu. Setelah anda akrab dengan penyakit ini, anda dapat memulai terapi pencegahan anda dengan mudah.

Kemudian, mulailah dengan mengenal berbagai macam jenis gula dan makanan-makanan yang mengandung gula. Setelah anda mengenal gula, mulailah mengontrol gula (tidak perlu menghindarinya sama sekali)
contoh:
Ideal konsumsi gula pasir sehari adalah 4 sendok makan. Hal ini karena pankreas hanya mampu merubah maksimal 4 sendok makan gula pasir menjadi energi dalam sehari. Selanjutnya, anda masih tetap dapat mengkonsumsi gula akan tetapi jenisnya adalah gula fruktosa alami (tanpa pemanis buatan). Karena gula fruktosa alami dalam proses metabolisme menjadi energi tidak memerlukan insulin (tidak membebani pankreas). Sehingga untuk pemakaian jangka panjang, disarankan oleh Tim Apoteker Uhamka, aman bagi penderita diabetes. Jenis gula fruktosa alami yang dianjurkan adalah King Cassava Sweet.

Berolahraga setiap hari minimal 15-30 menit, membantu menjaga berat badan yang sehat, menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas anda terhadap insulin.

Berat badan berlebih dapat memperbesar resiko seseorang terkena diabetes. Jadi, pastikan bahwa berat badan anda tetap dalam rentang ideal. Konsultasikan kepada ahli gizi anda, atau hubungi kami untuk mendapatkan konsultasi gratis wilayah Surakarta. Buatlah perjanjian, maka kami akan mendatangi rumah anda untuk mendapatkan konsultasi gratis. Jika nanti anda menghendaki untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, cukup mengganti biaya barang habis pakai untuk pemeriksaannya saja. KONTAK KAMI SEKARANG JUGA

Hindari makanan berlemak, kulit, jeroan, telur puyuh, yang dapat meningkatkan kolesterol jahat dalam tubuh yang nantinya dapat mempengaruhi tingkat gula darah dalam tubuh.

Stress yang berlebihan dan jangka waktu lama wajib dihindari. Saat pikiran kita stress berlebih, produksi insulin pada pankreas akan menurun sedangkan priduksi glukagon akan meningkat. Hal ini akan membebani kerja pankreas yang dalam waktu lama akan merusak pankreas itu sendiri sehingga menjadi diabetes. Untuk itu, lakukan meditasi ringan untuk menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh. Jika anda kesulitan dalam meditasi, kami dapat membantu anda relaksasi dengan datang di klinik kami. Kami akan berikan terapi musik, aroma terapi, dan hipnoterapi sehingga anda menjadi sangat rileks dan hormon ditubuh anda akan bekerja dengan baik untuk membantu mengatasi berbagai macam penyakit yang ada dalam tubuh anda sendiri. Hubungi kami untuk terapi ini dengan tarif "seikhlasnya anda saja". HUBUNGI KAMI DISINI


Pengobatan
Pengobatan diabetes tergantung dari tipe dan jenis deiabetes serta komplikasi yang dialami.

Komplikasi
Ada ungkapan "kencing manis tidak pernah datang sendiri, dia akan mengundang teman-temannya."
Jika komplikasi yang terjadi masih dalam tahap awal, hanya dengan mengontrol kadar gula darah biasanya akan  sembuh dengan sendirinya.
Komplikasi digolongkan menjadi dua jenis yaitu akut dan kronis.
komplikasi akut diantaranya:
- infeksi yang sulit sembuh dan lebih sering terjadi
- koma hiperglikemik
- hipoglikemi
komplikasi kronis diantaranya:
- retinopati
- katarak
- glaukoma
- nefropati
- neuropati pada tungkai dan kaki
- neuropati pada saluran pencernaan
- neuropati kandung kencing
- gangren
- penyakit jantung
- disfungsi seksual
- penyakit liver
- kebotakan

Faktor Pendukung Pengobatan
- mengenal diabetes dengan baik
- mampu menganalisa keadaan diri dengan baik
- melakukan cek gula darah rutin
- patuh terhadap pengobatan / terapi yang diberikan
- patuh terhadap diit yang dianjurkan

Faktor penghambat pengobatan
- kurang pengetahuan tentang diabetes
- tidak mampu menganalisa keadaan diri dengan baik
- tidak melakukan cek gula darah secara rutin
- tidak patuh terhadap terapi atau pengobatan yang diberikan
- tidak patuh terhadap diit yang diberikan

Kesimpulan
 Cegah diabetes sedini mungkin dengan mengenalnya secara baik dan lakukan cek rutin gula darah.